Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan pensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas hingga 15 gigawatt (GW). Langkah ini dilakukan sebagai komitmen untuk mengurangi emisi karbon dalam negeri. Komitmen nyata pensiun dini ini akan dimulai dari PLTU Cirebon-1 yang ada di Jawa Barat dengan kapasitas 660 megawatt (MW). Dalam hal ini, PT PLN (Persero) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mulai membahas pensiun dini tersebut.
Menurut Sri Mulyani, peralihan dari energi fosil ke energi bersih tidaklah mudah, utamanya dalam hal pendanaan. Mayoritas PLTU Indonesia masih berusia muda, bahkan ada yang di bawah 12 tahun. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan dari pihak swasta baik di dalam maupun luar negeri karena APBN tidak memiliki dana yang cukup besar untuk membiayai pensiun dini seluruh PLTU yang dimiliki.
