Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mengalami surplus Rp 147,2 triliun hingga 31 Agustus 2023, surplus 0,7% dari produk domestik bruto (PDB). Sementara itu keseimbangan primer dalam posisi surplus Rp 422,1 triliun per 31 Agustus 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan total pendapatan negara hingga akhir Agustus 2023 mencapai Rp 1.821,9 triliun. Angka ini menunjukan bahwa Kemenkeu telah mengumpulkan 74% dari target penerimaan yang sebesar Rp 2.463 triliun. Adapun penerimaan negara terbagi dalam penerimaan perpajakan sebesar 1.418,5 triliun dan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 402,8 triliun.
“Dari sisi pertumbuhan, pendapatan negara tumbuh 3,2% dari bulan Agustus 2022,” imbuh Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta Edisi September 2023 yang berlangsung secara virtual pada Rabu (20/9/2023). Penerimaan perpajakan terbagi dalam penerimaan pajak sebesar Rp 1.246,9 triliun dan penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 171,6 triliun. Menkeu mengatakan realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp 1.246,9 triliun hingga 31 Agustus 2023. Angka ini telah mencapai 72,58% dari target penerimaan pajak 2023 yang senilai Rp 1.718 triliun.
Sementara itu realisasi belanja negara telah mencapai Rp 1.674,7 triliun. Angka ini menunjukan bahwa realisasi belanja telah mencapai 54,7% dari total pagu anggaran tahun 2023. Realisasi belanja negara terbagi dalam belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.170,8 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 503,9 triliun. “Angka ini (belanja negara) naik tipis 1,1% dibandingkan total Belanja Negara posisi akhir Agustus 2022,” terang Sri Mulyani.