Badan Pangan Nasional (Bapanas) menanggapi rencana ekspor telur ayam ras ke Amerika Serikat dengan hati-hati. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengingatkan bahwa saat ini kebutuhan telur ayam ras domestik cukup besar, terutama untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang mencakup hingga 82 juta penerima. Ia menekankan pentingnya memastikan kebutuhan dalam negeri tercukupi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengekspor. Selain itu, ekspor telur ayam ras memerlukan teknologi pengolahan yang tepat karena komoditas ini sensitif.
Meskipun demikian, Arief mendukung ekspor telur ayam ras asalkan kebutuhan dalam negeri sudah dipenuhi, termasuk untuk cadangan pangan nasional. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa pemerintah tertarik untuk membuka ekspor telur ayam jika produksi dalam negeri surplus. Pada 2025, produksi telur ayam ras diperkirakan mencapai 6,47 juta ton, dengan kebutuhan tahunan sebesar 6,22 juta ton dan stok akhir 284.884 ton. Pemerintah akan memastikan ekspor hanya dilakukan jika surplus produksi memungkinkan tanpa mengganggu kebutuhan domestik.