Pemanggilan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka oleh DPP PDI-P setelah pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai menjadi penanda bagi Presiden Jokowi. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, pemanggilan ini berarti PDI-P ingin menunjukkan nyali bisa menegur presiden bahkan hingga keluarganya jika kedapatan melakukan manuver-manuver politik yang tidak sesuai arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dedi menilai, pemanggilan tersebut tak hanya ditujukan pada Gibran, melainkan juga kepada Jokowi. Sebab, menurut Dedi, pertemuan Gibran dan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang berujung pemanggilan itu sudah diketahui sebelumnya oleh Jokowi. Dedi berpandangan, pertemuan Gibran dan Prabowo jelas bermuatan politis. Apalagi, dengan hadirnya relawan Jokowi-Gibran dalam pertemuan yang terselenggara di sebuah kafe di Solo itu. Menurut Dedi, keduanya bukan sebagai Wali Kota Solo dan Menteri Pertahanan ketika bertemu. Di sisi lain, Dedi menilai PDI-P merasa dirugikan atas aksi Gibran bertemu Prabowo. PDI-P akan tahu jika sedang dipermainkan relawan.