Sejumlah partai politik mengakui penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden berpengaruh signifikan pada peningkatan suara partai. Untuk itu, partai yang belum menentukan arah koalisi ataupun partai yang sudah mendapatkan koalisi tak ingin gegabah mengambil keputusan soal pasangan calon yang akan diusung di Pemilihan Presiden 2024.
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang terdiri dari PAN, Partai Golkar, dan PPP, tidak ingin terburu-buru dalam penentuan pasangan capres-cawapres yang akan diusung (8/11). Meski demikian, KIB terus menjaring pasangan capres-cawapres berdasarkan platform dan program kerja, yaitu Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN), yang akan menjadi pedoman bagi pasangan capres-cawapres dalam memimpin bangsa selama 10 tahun ke depan atau hingga 2035.
Juru Bicara PKS, M Kholid, mengatakan PKS bersama dengan Partai Nasdem, Partai Demokrat, serta Anies Baswedan sebagai bakal capres yang sudah diusung Nasdem ingin melihat simulasi terbaik terkait pasangan capres-cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, terkait pasangan capres-cawapres yang akan diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, hal tersebut masih terus dibicarakan di antara elite dua partai di dalamnya, yakni Gerindra dan PKB. Namun, keputusan final nanti akan diserahkan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.