Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiagakan pasukan khusus hingga penembak runduk atau sniper atau penembak jitu untuk mengamankan kunjungan Paus Fransiskus selama di Jakarta. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I selaku Panglima Komando Gabungan Pengamanan Terpadu (Pangkogabpadpam) Laksdya TNI Agus Hariadi mengataan hal itu merupakan bagian dari Standard Operational Procedure (SOP) pengamanan yang telah disiapkan.
Agus mengatakan total sebanyak 9.030 personel gabungan TNI -Polri disiagakan untuk mengamankan kedatangan Paus Fransiskus dan para tamu VVIP dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) yang juga digelar di Jakarta pekan ini. Tak hanya pasukan, TNI juga menyiagakan sejumlah alutsista sesuai dengan standar pengamanan VVIP. Dari 9.030 personel gabungan itu, 4.300 merupakan personel TNI dan sisanya personel Polri. Agus mengungkapkan setidaknya terdapat tiga ring pengamanan terkait dengan dua ajang tersebut. Pada pengamanan ring pertama, kata dia, Paspampres ditugaskan melakukan pengamanan kepada Paus Fransiskus dan pejabat setingkat kepala negara dan perdana menteri dalam ISF. Sedangkan pada ring kedua dan ketiga, akan ditempatkan personel gabungan untuk mengamankan pejabat setingkat menteri.
Dari Polri, Dankor Brimob Komjen Pol Imam Widodo mengatakan telah menyiagakan sebanyak 4.730 personel kepolisian untuk pengamanan dua ajang tersebut. Mereka terdiri dari Satgas Pre-emptive hingga anti-teror. Imam mengatakan pengamanan kunjungan Paus Fransiskus dan ISF di Jakarta akan menerapkan pola pengamanan sinergi dengan TNI dan komponen pengamanan lainnya. Rencana operasi sudah disusun dan distribusikan agar menjadi acuan pelaksanaan tugas