Serap Langsung Gabah Petani, Bulog Bakal Putus Akses Tengkulak

Perum Bulog menyatakan krisis pangan global harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia agar secepatnya membangun kedaulatan pangan. Karena itu, lembaga stabilisator pangan tersebut terus memperkuat infrastrukturnya agar bisa terhindar dari ancaman krisis pangan ke depannya. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), mengatakan dalam rangka menjalankan penugasan dari pemerintah sebagai penjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan khususnya beras, pihaknya membangun infrastruktur pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern (modern rice milling plant/MRMP).

Buwas sebelumnya mengatakan keberadaan mesin penggilingan moderen itu juga membantu petani karena mendapat kenaikan pendapatan. Mereka tidak perlu lagi menjual gabah ke tengkulak, tetapi langsung ke Bulog dengan harga yang wajar. Selama ini, tengkulak menghargai gabah petani 3.700 rupiah per kilogram (kg). Ke depan, Bulog dengan hadirnya MRMP akan membeli gabah petani dengan harga 5.300 rupiah per kg. Buwas menjelaskan MRMP akan membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern yang terdiri dari mesin pengering (dryer), unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter).

Buwas menyebut sebanyak sepuluh unit MRMP telah dibangun di daerah-daerah sentra produksi padi, salah satunya berlokasi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pengadaan infrastruktur itu akan menjadikan Bulog sebagai “King of Rice” atau Raja Perberasan nasional. Dirut Perum Bulog tersebut uga mengatakan bahwa infrastruktur yang dibangun tersebut akan membantu apabila ada daerah yang alami defisit pangan ke depannya.

Search