Sentra Cabai Disiapkan di Keerom

Pemerintah Provinsi Papua menyiapkan sentra produksi cabai di dua distrik atau kecamatan di Kabupaten Keerom. Luas areal untuk penanaman cabai mencapai 30 hektar. Total 36 kelompok tani terlibat dalam penanaman cabai. Mereka tersebar di empat kampung di Distrik Arso dan Skanto. Adapun setiap kelompok terdiri atas lima hingga enam petani cabai. Pencanangan sentra cabai ini sebagai salah satu upaya untuk penanganan inflasi sesuai dengan arahan dari Kementerian Dalam Negeri. Papua sebagai provinsi induk dari tiga provinsi lainnya yang baru dimekarkan harus juga memiliki kawasan sentra pertanian, kata Sekretaris Daerah Papua Ridwan Rumasukun saat penanaman perdana bibit cabai di Keerom, Selasa (15/11/2022). Selanjutnya akan ada perluasan lahan pertanian hingga 200 hektar di Keerom untuk penanaman cabai, tomat, dan bawang merah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Papua Salomon Telenggen memaparkan, masa tanam hingga panen cabai diperkirakan sekitar dua bulan. Para petani akan memasarkan cabai di Jayapura dan sekitarnya serta Wamena, ibu kota Provinsi Papua Pegunungan. Kami akan mendampingi para petani dalam proses penanaman hingga panen. Kami membantu para petani dengan penyediaan alat kerja, bibit cabai, hingga pupuk, ujar Salomon. Wakil Bupati Keerom Wahfir Kosasih menyambut baik pembukaan sentra pertanian di wilayahnya. Sebab, Keerom berpotensi menjadi pusat distribusi komoditas pertanian ke beberapa provinsi yang baru dimekarkan dari Papua. Kami sangat senang karena kebijakan ini untuk memberdayakan petani setempat. Keerom memiliki potensi lahan pertanian yang sangat luas dan bisa dimanfaatkan, kata Wahfir.

Kepala Seksi Bahan Pokok dan Barang Penting Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja Papua Baji Idrus mengungkapkan, cabai merupakan komoditas pertanian dengan harga paling melonjak tinggi dalam lima tahun terakhir. Harga tertinggi cabai pernah mencapai Rp 150.000 per kilogram. Ia mengatakan, Papua belum memiliki sentra produksi cabai yang mampu memenuhi kebutuhan di seluruh Papua. Apabila terjadi defisit karena gagal panen, Pemprov Papua biasanya mendatangkan komoditas ini dari sejumlah daerah di luar Papua, seperti Makassar, Sulawesi Selatan. Sentra cabai di Papua, yakni Merauke dan Manokwari di Papua Barat, hanya mampu memproduksi 5 ton cabai. Sementara kebutuhan cabai di Papua mencapai 12 ton per bulan, ujar Baji.

Search