Program Sekolah Rakyat resmi dimulai serentak di 62 titik di seluruh Indonesia pada Senin pagi, termasuk di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Cibinong, Kabupaten Bogor, yang kini difungsikan sebagai Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10. Antusiasme tampak dari para orang tua yang mengantar anak-anak mereka, seperti Ridwan, siswa kelas 1 SMP yang terpilih mengikuti program ini. Di STIS Cibinong, sebanyak 100 siswa dari keluarga kurang mampu akan belajar dalam empat rombongan belajar, lengkap dengan fasilitas ruang kelas, asrama, laboratorium, masjid, hingga lapangan futsal. Selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), siswa juga menjalani pemeriksaan kesehatan, tes talenta DNA, dan pengenalan kartu siswa.
Sekolah Rakyat merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Mengusung konsep berasrama dan menjangkau jenjang SD hingga SMA, program ini menjadi strategi penting dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Siswa tak hanya mengikuti pelajaran formal di siang hari, tetapi juga mendapat pendidikan karakter di malam hari, termasuk nilai agama, kepemimpinan, dan keterampilan hidup. Sekolah Rakyat juga telah mengadopsi sistem pembelajaran digital berbasis Learning Management System untuk menjangkau anak-anak di wilayah terpencil yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pendidikan bermutu.