Sekretaris Jenderal aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan pada Rabu (1/2/2023), peningkatan ketegasan dan kerja sama China dengan Rusia menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Asia tetapi juga bagi Eropa. NATO sedang berusaha mencari banyak sekutu di kawasan Indo-Pasifik. Stoltenberg mengatakan, China semakin berinvestasi dalam senjata nuklir dan rudal jarak jauh tanpa memberikan transparansi. Beijing dinilai tidak terlibat dalam dialog yang berarti tentang pengendalian senjata untuk senjata atom.
Selain itu, Stoltenberg menuduh, China meningkatkan paksaan terhadap tetangganya dan ancaman terhadap Taiwan. Menurut Stoltenberg, keamanan bukan bersifat regional tetapi global. “NATO perlu memastikan kita memiliki teman. Penting untuk bekerja lebih erat dengan mitra kami di Indo-Pasifik,” ujarnya. China dinilai semakin bekerja sama dengan Rusia dan memimpin penolakan otoriter terhadap tatanan internasional yang berbasis aturan, terbuka, dan demokratis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning membela China sebagai kekuatan untuk perdamaian dan stabilitas regional serta global. Dia mengkritik NATO karena melabeli China sebagai ancaman dan memperluas hubungan militernya ke Asia. “Saya ingin menekankan bahwa Asia-Pasifik bukanlah medan pertempuran untuk kontes geopolitik dan tidak menerima mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi blok,” ujarnya.