Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate, menyatakan pertemuan antara Ketua Umum Surya Paloh dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di London tidak membicarakan isu reshuffle kabinet. Plate menegaskan, pembicaraan mengenai reshuffle kabinet merupakan wewenang Presiden Joko Widodo, bukan menteri-menterinya. Plate juga meminta agar pertemuan itu tidak ditafsirkan sebagai agenda tunggal yakni membicarakan Pilpres 2024. Plate mengingatkan bahwa pada 2024 mendatang tidak hanya ada pilpres, tetapi juga pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah. Menteri Komunikasi dan Informatika itu berpandangan, pertemuan antara Luhut dan Paloh merupakan hal yang positif.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menduga dalam pertemuan itu Luhut memberikan pesan baik dan buruk dari Jokowi kepada Paloh, terutama terkait reshuffle dan pencalonan presiden. Agung mengatakan, apabila pesan itu terkait reshuffle, hasil komunikasi Luhut dengan Surya Paloh menentukan reshuffle jadi dilakukan atau tidak ke kubu Nasdem.
Apabila pembicaraan Luhut dan Paloh itu terkait capres, maka Surya Paloh ingin Anies Baswedan direstui oleh Jokowi. Hanya saja, ada kemungkinan Luhut justru menyampaikan kepada Paloh agar mempertimbangkan ulang pencapresan Anies Baswedan. Dengan begitu, disharmoni antara Surya Paloh dan Jokowi yang selama ini mengemuka ke publik bisa tereliminasi.