Beberapa negara Asia dengan tingkat ekonomi yang rentan, mulai mengalami kesulitan di tengah lonjakan harga energi global. Informasi ini disampaikan kantor berita NHK pada Selasa (28/6).
Laos mengalami kekurangan bahan bakar bensin yang parah sejak awal Mei lalu. Negara di Asia Tenggara itu bergantung pada minyak impor dan tidak dapat memperolehnya seperti biasa. Ini merupakan dampak dari melemahnya mata uang Laos dan lonjakan harga energi yang sebagian disebabkan oleh perang di Ukraina, lapor NHK.
Banyak SPBU tutup di Ibu Kota Laos, Vientiane. Rekaman video yang diambil awal bulan ini menunjukkan antrean panjang mobil dan sepeda motor di SPBU-SPBU yang buka. Laos juga terpukul parah akibat inflasi yang mencatat rekor tertinggi.
Akibat krisis itu, banyak warga Laos menyeberangi perbatasan menuju Thailand timur laut dan memenuhi wilayah Nong Khai. Seorang perempuan berusia 36 tahun mengatakan bahwa stok bensin di Laos tidak mencukupi dan barang-barang kebutuhan sehari-hari juga lebih mahal.
Kondisi kekurangan energi serius juga terlihat di Sri Lanka. Selain itu, bahan bakar bensin dilaporkan sempat tidak tersedia di Myanmar.
