Arab Saudi mendesak reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) buntut veto Amerika Serikat terhadap draf resolusi yang diajukan Aljazair. Dalam keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri Saudi menyesalkan keputusan AS memveto rancangan Aljazair yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza. Saudi meminta DK PBB direformasi agar badan itu bisa benar-benar melaksanakan perannya sebagai penjaga perdamaian.
“Saat ini ada kebutuhan mendesak lebih dari sebelumnya untuk mereformasi Dewan Keamanan agar badan ini melaksanakan tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional dengan kredibilitas dan tanpa standar ganda,” demikian keterangan Kemlu Saudi, seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (21/2). Riyadh menyebut situasi keamanan di Gaza saat ini perlu perhatian mendesak karena terus memburuk, terutama di tengah ancaman serangan brutal Zionis di Rafah.
Draf Aljazair berisi tuntutan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza sekaligus pembebasan tanpa syarat semua sandera yang hingga kini masih ditawan. Meski memveto draf Aljazair, AS sebetulnya juga mengajukan rancangan resolusi untuk diadopsi DK PBB. Draf itu menyerukan gencatan senjata sementara guna membebaskan sandera yang ditahan Hamas.