Pengeboman Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama hampir satu bulan. Pejabat kesehatan di Gaza pada Senin mengatakan, setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak telah gugur akibat pengeboman Israel. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, puluhan orang gugur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza dan lebih jauh ke selatan di lingkungan Gaza seperti Zawaida dan Deir Al-Balah pada Ahad (5/11/2023) malam.
Televisi Al-Aqsa yang mengutip sumber-sumber medis mengatakan, sedikitnya 75 warga Palestina tewas dan 106 luka-luka dalam serangan itu. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, delapan orang wafat dalam serangan udara semalam di rumah sakit kanker Rantissi di Kota Gaza. Para pemimpin badan PBB menuntut gencatan senjata kemanusiaan ketika perang di Gaza telah berlangsung selama hampir sebulan. Seluruh penduduk di Gaza terkepung, dan mereka tidak memiliki akses terhadap kebutuhan penting. “Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang,” ujar pernyataan bersama para pemimpin badan PBB, dilansir Al Arabiya, Senin (6/11/2023).
Israel telah menolak tekanan internasional yang meningkat untuk melakukan gencatan senjata. Israel akan terus melangsungkan serangan sampai semua sandera dibebaskan. Kelompok perlawanan Palestina menangkap ratusan warga Israel untuk dijadikan sandera selama serangan mengejutkan di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. “Seluruh penduduk terkepung dan diserang, tidak diberi akses terhadap kebutuhan penting untuk bertahan hidup, rumah, tempat penampungan, rumah sakit, dan tempat ibadah mereka dibom. Ini tidak bisa diterima,” kata para pemimpin PBB dalam pernyataan bersama. Ke-18 badan PBB yang mendesak gencatan senjata antara lain Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths.