Perlombaan pengembangan sistem pertahanan rudal global memasuki babak baru. Terbaru, China dilaporkan sedang merancang teknologi pertahanan bak Iron Dome milik Israel. China telah berhasil mengembangkan prototipe sistem pertahanan rudal tersebut. Sebuah tim peneliti di bawah pimpinan Li Xudong dari Nanjing Electromagnetic Technology Research Institute telah menciptakan “platform big data peringatan dini terdistribusi” yang kini telah diserahkan kepada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Platform ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melacak hingga 1.000 rudal yang mengarah ke China secara real-time dari lokasi mana pun di dunia. Sistem ini sendiri dirancang setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan adanya sistem serupa yang disebut Golden Dome. Meskipun platform ini masih dalam tahap pengembangan awal, media tersebut menegaskan hal ini masih selangkah lebih maju dari Washington.
AS sendiri masih berada dalam tataran konsep untuk hal ini Rencana ini bertujuan untuk membangun sistem pertahanan berlapis di luar angkasa yang melibatkan lebih dari 1.000 satelit untuk mencegat serangan nuklir dan rudal balistik. Namun, realisasinya masih jauh dari harapan. Proyek ini bahkan belum mencapai tahap desain rinci dan baru akan mencapai tingkat yang bisa didemonstrasikan pada akhir 2028. Di sisi lain, Taiwan tidak tinggal diam. Seorang legislator dari partai berkuasa, Wang Dingyu, mengumumkan bahwa Taiwan berencana membangun “Golden Dome versi Taiwan.”