Sejumlah petinggi partai politik turun ke lapangan bukan membawa visi-misi, melainkan membawa raket. Olahraga padel yang kini tengah naik daun meluluhkan perbedaan politik, dan siapa sangka, membawa kegembiraan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melawan Ketua DPP Partai Golkar yang kini menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo saat bertanding padel. Untuk lebih menyemarakkan pertandingan, dihadirkan dua atlet padel dari Spanyol, yakni Pol Alsina dan Eli Nogueras, untuk berpasangan dengan keduanya. Setelah Muhaimin dan Dito, arena padel kembali diramaikan oleh politisi lintas partai. Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil yang berpasangan dengan Pol Alsina, melawan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Dede Yusuf yang didampingi Eli.
Menurut Muhaimin, olahraga padel dipilih untuk menyambung kekeluargaan dan membangun silaturahmi di internal partai, tetapi juga dengan tokoh lintas partai dan komunitas. Kehadiran Dito Ariotedjo, politisi dari partai lain, serta ramainya komunitas padel Jakarta menjadi bukti tali silaturahim bisa diikat melalui padel.
Saat ditanya apakah padel bisa menjadi arena ”lobi-lobi” politik baru seperti halnya olahraga golf? Muhaimin menjawab diplomatis. Baginya, kunci dari sebuah olahraga yang menarik untuk panggung politik adalah kemampuannya merangkul banyak orang.