Media sosial TikTok yang dilirik oleh calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada masa kampanye Pemilu 2024, diyakini sebagai salah satu upaya untuk mendulang dukungan pemilih, khususnya anak muda. Anies terhitung dua kali live di TikTok, yakni pada Kamis (28/12/2023), dan Jumat (30/12/2023). Dalam siaran langsung tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu membahas sejumlah topik seperti skripsi dan kehidupan anak muda, juga melakukan tanya jawab dengan warganet. Anies mengakui bahwa ia bicara mengenai isu-isu ringan melalui live TikTok. Menurutnya, siaran langsung ini dapat menjangkau banyak kalangan, khususnya anak muda.
Sementara, Mahfud MD menyapa warganet melalui live TikTok di akun miliknya, pada malam pergantian tahun, Minggu (31/12/223). Tak hanya TikTok, Mahfud juga siaran langsung melalui Instagram. Dalam live tersebut, Mahfud melakukan tanya jawab dengan warganet mengenai berbagai hal. Mahfud juga menyampaikan refleksi akhir tahun tentang Indonesia. Mahfud membantah dirinya live TikTok karena mengikuti Anies.
Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai live TikTok Anies dan Mahfud ini jelas sebagai upaya untuk mendulang dukungan dari pemilih muda, yang pada Pemilu 2024, berjumlah 52 persen dari totoal pemilih. Menurut Kunto, upaya ini sangat mungkin meningkatkan elektabilitas capres-cawapres. Namun, untuk dapat menarik perhatian pemilih, capres-cawapres harus mampu berkomunikasi sesuai dengan karakteristik pengguna media sosial yang mereka sasar. Lebih lanjut, Kunto menyebut, di sisa masa kampanye yang kurang dari 1,5 bulan ini, anak muda membutuhkan konten yang berbobot terkait capres-cawapres.