Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Minggu (13/11/2022), mengatakan Barat memiliterisasi Asia Tenggara dalam upaya untuk menahan kepentingan Rusia dan China. Dia menyiapkan panggung untuk konfrontasi antara Rusia dan para pemimpin Barat pada KTT G20 di Bali. Lavrov akan memimpin delegasi Rusia ke KTT G20 yang akan menjadi pertemuan pertama perwakilan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Berbicara dalam konferensi pers pada akhir KTT ASEAN di Phnom Penh, Lavrov marah kepada Amerika Serikat (AS) atas tindakannya di kawasan itu, yang dilihat oleh Rusia dan Barat sebagai medan pertempuran geopolitik strategis yang potensial dalam beberapa dekade mendatang. “Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya sedang berusaha menguasai ruang ini,” kata Lavrov. Dia mengatakan strategi Indo-Pasifik Joe Biden adalah upaya untuk melewati “struktur inklusif” untuk kerja sama regional dan akan melibatkan militerisasi kawasan itu dengan fokus yang jelas untuk menahan China, dan menahan kepentingan Rusia di Asia-Pasifik.
Rusia telah berusaha untuk membina hubungan ekonomi, politik, dan keamanan yang lebih dekat dengan Asia sejak Barat memukul Rusia dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina. Putin menggambarkan Rusia dan China sebagai pemimpin pemberontakan global melawan dominasi global pasca-Soviet Amerika Serikat dan Barat. AS menempatkan China dan Rusia sebagai dua ancaman global utama.