Indonesia akan tetap menjalankan mekanisme umum penyelenggaraan acara G20 dengan mengundang seluruh anggota G20, termasuk Rusia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah memastikan ihwal partisipasi Rusia di G20 ini di tengah ancaman boikot dari Barat. Faizasyah mengatakan bahwa undangan untuk acara G20 ini sampai ke seluruh anggotanya pada 22 Februari 2022.
Menanggapi pemboikotan tersebut, Faizasyah tidak bisa memberi penjelasan karena menurut dia, pertemuan tersebut masuk ke dalam lingkup finance track. Duta Besar sekaligus Staf Khusus Program Prioritas Kementerian Luar Negeri RI dan Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani, yang biasa menjelaskan apapun yang berkaitan dengan forum tersebut, absen dalam acara jumpa wartawan Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis, 7 April 2022. Kendati begitu, Faizasyah mengatakan, pemerintah terus melakukan komunikasi dengan mitra atau counterpart di setiap level untuk mendapatkan pandangan secara komprehensif. Dalam usaha tersebut, Indonesia menegaskan perspektifnya sebagai presidensi G20.
Rusia menyatakan akan tetap datang dan berpartisipasi di G20. Akan tetapi, Kremlin sudah menyatakan pada Jumat, 25 Maret 2022, bahwa pihaknya tidak keberatan jika ditendang dari keanggotaan G20. Sebab, kebanyakan negara dari kelompok 20 sudah perang ekonomi dengan Rusia.