Kremlin pada Selasa (16/7/2024) mengatakan, Rusia perlu memahami dulu maksud Presiden Ukraina Volodymyr Zelensy sebelum membahas perdamaian dengan Kyiv. Sebelumnya, Zelensky pada Senin (15/7/2024) menyatakan bahwa Rusia harus mengirim perwakikan ke KTT perdamaian kedua tentang konflik Ukraina. Saat KTT bulan lalu di Swiss, Rusia—dan China—tidak hadir.
“KTT perdamaian pertama sama sekali bukan KTT perdamaian. Jadi mungkin perlu untuk terlebih dahulu memahami apa yang ia maksud,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita Zvezda, menanggapi komentar Zelensky. Permintaan Zelensky agar Rusia hadir di KTT perdamaian menandai perubahan kebijakannya karena sebelumnya ia tegas menolak mengundang Moskwa.
Pada 15 Juni 2024, para pemimpin dan pejabat tinggi dari sekitar 90 negara bertemu di resor lereng gunung Swiss selama dua hari untuk membahas penyelesaian perang Rusia-Ukraina, konfik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Kremlin mengkritik keras pertemuan tersebut dengan mengatakan, diskusi apa pun tentang mengakhiri konflik yang tidak melibatkan Rusia adalah tidak masuk akal.