Rusia dan China mulai mempertimbangkan rencana gila untuk mengirim pembangkit listrik tenaga nuklir ke bulan pada 2033 mendatang. Yuri Borisov selaku kepala badan antariksa Rusia Roscosmos menyampaikan rencana tersebut pada Senin (5/3). Ia mengonfirmasi Rusia dan China sedang melakukan kolaborasi untuk program pembangkit listrik ke bulan dalam beberapa tahun ke belakang. Moskow mengklaim tengah mengembangkan keahlian di bidang “energi ruang angkasa nuklir.”
Borisov mengatakan bahwa panel surya saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan. Ia menyarankan bahwa tenaga nuklir dapat menjadi suatu solusi demi keberlangsungan hidup manusia. Saat ini, Rusia juga tengah membangun pesawat ruang angkasa kargo bertenaga nuklir. Sebenarnya para pejabat Rusia telah berbicara mengenai rencana penambangan di Bulan, namun program luar angkasa Rusia mengalami serangkaian kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.
Terlebih, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak peringatan Amerika Serikat bahwa Moskow berencana untuk menempatkan senjata nuklir di ruang angkasa dan menyebut sebagai sebuah kebohongan. Ia menganggap bahwa hal tersebut merupakan sebuah taktik untuk menarik Rusia ke dalam perundingan senjata sesuai dengan persyaratan negara Barat. Namun, Moskow belum memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai tujuan dari pembuatan pembangkit listrik tenaga nuklir di bulan selain menjadi sumber energi baru.