Rusia blak-blakan mendukung junta militer Myanmar, termasuk mendukung rencana junta menggelar pemilihan legislatif tahun depan, Rabu (3/8). Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan alasan negaranya mendukung penuh junta militer Myanmar. Rusia menilai upaya junta militer untuk memastikan stabilitas Myanmar. Pemimpin junta, Min Aung Hlaing sendiri sempat mengatakan pemilihan hanya bisa dilakukan saat Myanmar “stabil dan damai.”
“Kami mendukung upaya [junta] untuk menstabilkan situasi di negara itu,” ujar Lavrov kala bertemu dengan pemimpin junta, Min Aung Hlaing, di Naypyidaw, kepada media Rusia TASS. “Tahun depan, Anda bakal melangsungkan pemilihan legislatif dan kami mendoakan kesuksesan Anda,” kata Lavrov, merujuk pada proposal pemilihan pada 2023, yang dinilai pemberontak tak bakal berlangsung dengan bebas dan adil.
Selain itu, Lavrov dan Min membicarakan pembukaan kantor konsulat baru untuk mempromosikan peningkatan perjalanan antara kedua negara. Lavrov juga menuturkan perusahaan luar angkasa Rusia, Roscosmos, bakal membangun “infrastruktur baru” di Myanmar dan bekerja sama dengan junta. Sementara itu, junta belum memberikan komentar atas kunjungan Lavrov.