Harga batu bara terus melambung dan semakin mendekati rekor tertingginya. Pada perdagangan Senin (22/8/2022), harga batu kontrak September di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 445,5 per ton. Harga batu bara menguat 0,39% dibandingkan Jumat pekan sebelumnya. Harga tersebut hanya berjarak S$ 0,5 dari rekor tertingginya yang tercipta pada 2 Maret 2022 (US$ 446 per ton). Harga pasir hitam sempat menyentuh rekor baru saat diperdagangkan di harga US$ 452 per ton tetapi harganya kemudian melandai menjelang penutupan. Secara keseluruhan, harga batu bara sudah melonjak 8,5% dalam sepekan secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara melesat 11,6% sementara dalam setahun terbang 174,6%.
Penguatan batu bara dipicu oleh sejumlah faktor mulai dari lonjakan harga gas di Eropa, persoalan energi di Jerman, hingga kekeringan di China. Harga gas Eropa kembali melambung kemarin setelah perusahaan gas Rusia Gazprom mengumumkan jika mereka akan kembali memutus aliran gas ke Eropa melalui jaringan Nord Stream 1 selama tiga hari mulai 31 Agustus-2 September 2022. Gazprom beralasan pemutusan jaringan gas demi alasan perawatan. Namun, tidak sedikit yang menduga jika langkah tersebut adalah bagian strategi Rusia untuk melemahkan Eropa. Keputusan Gazprom langsung menimbulkan kepanikan di pasar.