Mata uang rupiah ditutup melemah ke level Rp15.742 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (4/3/2024). Pelemahan yang sejalan dengan turunnya indeks dolar terjadi saat eskalasi konflik Hamas-Israel menimbulkan kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan penurunan sebesar 0,24% ke posisi Rp15.742 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS terpantau melemah 0,05% ke level 103,760. Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,13% dan yuan China turun 0,03%.
Sementara itu mata uang yang berhasil menguat adalah dolar Singapura naik 0,07%, dolar Taiwan naik 0,28%, won Korea naik 0,28%, peso Filipina menguat 0,07%, rupee India naik 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,35% dan baht Thailand naik 0,15%.
Selain itu, para pedagang menghindari taruhan besar menjelang Kongres Rakyat Nasional tahun 2024. Beijing diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat, terutama ketika negara tersebut bergulat dengan krisis pasar properti dan tren deflasi yang memburuk. Kemudian, sentimen dalam negeri adalah Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Februari menyentuh skor 52,7, turun dari 52,9 pada Januari. Meski begitu, PMI Manufaktur tersebut masih tergolong ekspansif. Berdasarkan indeks S&P Global, skor PMI Manufaktur itu didukung produksi manufaktur yang cenderung naik pada Februari.