Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan mengimpor beras, jagung, dan gula pada tahun 2025-2026, seiring dengan melimpahnya pasokan dari dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa stok beras dan jagung cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik. Indonesia bahkan telah mengamankan 3,9 juta ton beras pada Mei 2025, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 yang memerlukan impor. Keputusan ini bertujuan untuk mencapai swasembada pangan pada 2026-2027, dengan proyeksi stok jagung yang melimpah mencapai 5,63 juta ton di akhir tahun.
Pengamat pertanian menilai Indonesia telah mencapai tahap swasembada pangan, dengan 90% kebutuhan pangan dipenuhi dari produksi dalam negeri. Namun, tantangan keberlanjutan swasembada tetap ada, mengingat perubahan iklim dan kebutuhan akan infrastruktur irigasi yang lebih baik. Sementara itu, penerimaan bea masuk pada April 2025 mengalami penurunan akibat tidak adanya impor beras, jagung, dan gula, namun hal ini dianggap positif karena menunjukkan ketahanan pangan nasional yang semakin kokoh. Selain itu, sektor pertanian juga menyumbang kontribusi besar terhadap penerimaan negara, dengan kenaikan penerimaan bea keluar yang signifikan.