Indonesia siap menjadi pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo di sela pertemuan tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Detroit, AS, Jumat (25/05/2023). Indonesia siap untuk bekerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik, khususnya sebagai pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika Serikat. Airlangga mengungkapkan, Indonesia sebagai negara dengan jumlah cadangan nikel yang besar dapat menjadi mitra strategis AS dalam mengembangkan kendaraan listrik. Berdasarkan Data US Geological Survey, cadangan nikel Indonesia menempati peringkat pertama di angka 21 juta ton atau setara 22% cadangan global. Produksi nikel Indonesia juga menempati peringkat pertama yakni sebanyak 1 juta ton, melebihi Filipina (370 ribu ton) dan Rusia (250 ribu ton).
Mendag AS Raimondo mengapresiasi dukungan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework serta menyampaikan bahwa kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik dapat memberikan dampak besar bagi kedua negara, khususnya penyediaan lapangan kerja. “IPEF dapat menjadi pintu masuk investasi pelaku usaha Amerika ke Indonesia, khususnya di sektor critical mineral, semikonduktor, dan teknologi tinggi,” kata Raimondo. Terkait hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai reformasi struktural salah satunya melalui Omnibus Law (UU Cipta Kerja) guna meningkatkan investasi asing langsung (FDI) dan memperbaiki iklim investasi.