RI Sesalkan Keputusan Taliban Larang Perempuan Afghanistan Berkuliah

Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam atas keputusan Taliban melarang kaum perempuan Afghanistan berkuliah. Indonesia meyakini partisipasi perempuan dalam seluruh aspek masyarakat penting untuk mencapai Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera. “Indonesia sangat prihatin dan kecewa dengan keputusan Taliban menangguhkan akses pendidikan universitas bagi perempuan di Afghanistan,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) lewat akun Twitter resminya, Rabu (21/12/2022) malam. Indonesia menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar bagi pria dan wanita. “Indonesia terus mendesak Taliban untuk memberikan akses pendidikan tanpa gangguan bagi perempuan,” tulis Kemenlu.

Amerika Serikat (AS), Inggris, dan PBB segera mengecam serta mengkritik keras keputusan Taliban. “Taliban tidak bisa berharap menjadi anggota komunitas internasional yang sah sampai mereka menghormati hak semua warga Afghanistan, terutama hak asasi manusia dan kebebasan dasar perempuan serta anak perempuan,” kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood.

Sementara itu juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric menilai penangguhan akses ke universitas bagi perempuan Afghanistan merupakan pelanggaran janji Taliban. “Ini langkah lain yang sangat meresahkan. Sulit membayangkan bagaimana negara dapat berkembang, menghadapi semua tantangan yang ada, tanpa partisipasi aktif perempuan dan pendidikan perempuan,” ujar Dujarric.

Search