Indonesia berencana mengekspor 200. 000 ton beras ke sejumlah negara sahabat sebagai peran serta mengatasi krisis pangan dan energi sejak invasi Rusia ke Ukraina. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ekspor beras itu didorong oleh permintaan negara sahabat.
Selain itu, Presiden Joko Widodo merupakan satu dari enam kepala negara yang dipilih oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) dari wakil negara-negara G20. GCRG merupakan inisiatif Sekjen PBB untuk menangani krisis pangan dan energi sejak invasi Rusia di Ukraina berlangsung.
Dalam catatan BPS, volume ekspor beras sepanjang 2021 mencapai 3.260 ton atau melonjak hampir sembilan kali lipat atau 790,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai ekspor beras Indonesia sepanjang triwulan I-IV tahun lalu senilai US$2,61 juta atau meningkat 157,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.