Respons Dunia Atas Wafatnya Paus Fransiskus

Paus Fransiskus telah meninggal pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025). Kematian Paus Amerika Latin pertama dalam sejarah Gereja Katolik Roma itu terjadi tak lama setelah serangan pneumonia ganda yang membuatnya dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma selama lima minggu. Kematian Paus ke-266 memicu penghormatan dari seluruh dunia.

Prabowo mengenang kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu. Menurut dia, kunjungan tersebut telah memberikan kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia. “Pesan kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada orang miskin dan kepedulian Sri Paus terhadap sesama akan selalu menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Prabowo. “Selamat jalan Sri Paus, pesanmu untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika akan selalu membekas di hati.”

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memuji apa yang disebutnya pengaruh bersejarah Paus Fransiskus sebagai suara untuk perdamaian dan martabat manusia. “Saya bergabung dengan dunia dalam duka cita atas meninggalnya Yang Mulia Paus Fransiskus, seorang pembawa pesan harapan, kerendahan hati, dan kemanusiaan,” katanya dalam sebuah pernyataan. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kehidupan Fransiskus ditentukan oleh upayanya untuk membangun dunia yang lebih adil dan lebih damai. “Dia menginspirasi jutaan orang, jauh di luar Gereja Katolik, dengan kerendahan hatinya dan cintanya yang begitu murni bagi mereka yang kurang beruntung,” katanya.

Search