Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai Rp80,79 triliun atau setara 17,73 persen dari total pagi Rp455,62 triliun per 13 Mei 2022. Realisasi didominasi oleh belanja perlindungan sosial mencapai Rp51,09 triliun. Dana itu digunakan untuk pemberian bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, BLT Desa, hingga Kartu Prakerja.
Untuk penguatan pemulihan ekonomi sebanyak Rp14,48 triliun. Dana tersebut disalurkan untuk program pariwisata, ICT, dukungan UMKM, dan insentif perpajakan. Sisanya, pemerintah menggunakan untuk pos penanganan kesehatan sebesar Rp15,21 triliun. Dana itu digunakan untuk pembayaran klaim insentif tenaga kesehatan, klaim pasien, insentif perpajakan kesehatan, serta dana desa untuk penanganan covid-19.
Sebelumnya, pemerintah menganggarkan dana PEN untuk pos perlindungan sosial mencapai Rp154,76 triliun. Lalu, untuk pos kesehatan Rp122,54 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi Rp178,32 triliun.