Presiden Iran Ebrahim Raisi diperkirakan akan menghadiri konferensi Tingkat Tinggi (KTT) puncak di ibu kota Arab Saudi, Jeddah, pada Minggu (13/11). KTT ini membahas perang Israel-Hamas. Kunjungannya akan menjadi kunjungan pertama Raisi ke kerajaan Teluk tersebut sejak kedua negara sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun terputus. KTT ini diselenggarakan Organisasi Kerja sama Islam (OKI). OKI telah berulang kali menentang serangan terhadap warga sipil di Gaza.
Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas pada hari Senin setelah hampir satu bulan pemboman Israel tanpa henti. Raisi dan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengadakan panggilan telepon pertama mereka pada 12 Oktober di mana keduanya menyuarakan dukungan untuk perjuangan Palestina dan, menurut kantor berita Iran, IRNA, membahas perlunya mengakhiri kejahatan perang melawan Palestina.
Tidak ada negara yang mengakui Israel, meskipun sebelum perang pecah, Arab Saudi terlibat dalam diskusi yang ditengahi oleh Amerika Serikat mengenai kemungkinan normalisasi. Iran telah lama memberikan dukungan finansial dan militer untuk Hamas. Para pejabat Saudi sangat khawatir tentang kemungkinan meluasnya perang yang dapat menggagalkan agenda reformasi visi 2030 yang diusung Pangeran Mohammed bin Salman yang bertujuan untuk mengalihkan eksportir minyak mentah terbesar di dunia itu dari bahan bakar fosil.