Militer Myanmar menggerebek sebuah pusat penipuan daring atau online scam dan judi online (judol) di kawasan perbatasan Myanmar–Thailand dan menangkap 346 warga negara asing (WNA) pada Selasa (18/11/2025). Operasi tersebut digelar di Shwe Kokko, kawasan yang dikenal sebagai pusat aktivitas perjudian, penipuan, dan bisnis ilegal lain yang berkembang pesat di wilayah perbatasan negara itu. Media pemerintah junta militer Myanmar juga menyebut perusahaan Yatai milik She Zhijiang sebagai entitas yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Shwe Kokko.
China, pendukung penting junta Myanmar, disebut semakin geram karena banyak warganya menjadi korban sekaligus pelaku penipuan tersebut. Tekanan Beijing diyakini menjadi faktor utama di balik rangkaian penggerebekan terhadap pusat scam online dari milter Myanmar sejak Februari. Operasi besar yang dimulai Februari diklaim telah memulangkan sekitar 7.000 tersangka pelaku penipuan dan memicu Thailand menerapkan blokade internet lintas perbatasan.
Beberapa analis menilai, operasi-operasi itu juga berfungsi sebagai kampanye propaganda. Tekanan dari China harus dijawab, tetapi kepentingan ekonomi kelompok bersenjata pro-junta di wilayah tersebut tetap dijaga. Laporan PBB menyebut korban scam online di Asia Tenggara dan Asia Timur kehilangan hingga 37 miliar dollar AS sepanjang 2023.
