PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) akan melakukan investigasi secara menyeluruh terkait dengan insiden unjuk rasa berujung kerusuhan yang terjadi di kawasan industri GNI di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/1/2023) malam WITA. Kerusuhan tersebut mengakibatkan dua korban jiwa, terdiri satu pekerja lokal dan satu pekerja China. Insiden besar itu diwarnai aksi bakar-bakaran, dan membuat aktivitas perusahaan berhenti total.
“Kami sangat menyayangkan insiden tersebut. Pihak perusahaan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi atas terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini bukan saja merugikan perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus terhenti, tapi juga merugikan masyarakat sekitar kawasan Industri,” ujar Head of Human Resources and General Affairs PT GNI, Muknis Basri Assegaf di Jakarta. Adapun kerugian dirasakan perusahaan, karyawan, hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya. Terkait isu yang beredar terjadi penganiayaan oleh oknum tenaga kerja asing (TKA) terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) dan kekerasan terhadap pekerja perempuan, Muknis menekankan, isu tersebut tidak benar.
Penyerangan terhadap karyawan terjadi saat jam operasional pabrik berlangsung sehingga aktivitas terhenti dan menimbulkan kerusakan parah dan penjarahan di 100 mess karyawan tenaga kerja lokal, perempuan dan tenaga kerja asing. Selain itu, sekitar enam alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar. “Mereka juga menyerang TKA agar berhenti bekerja. Dan setelah muncul kericuhan, mereka kemudian membakar dan menjarah mess perempuan tenaga kerja lokal, hingga menjarah mess TNI kemudian membakarnya,” ucap Muknis. Menurut Muknis, dalam rangkaian aksi tersebut Polres Morowali Utara berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku. Atas kejadian tersebut, terdapat sekitar sembilan orang luka-luka serta dua orang tewas.