Ekonom memperkirakan perekonomian Indonesia bisa tetap tumbuh di tahun naga kayu ini, tetapi tak secerah yang diharapkan. Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan perekonomian tahun ini masih bertopang pada konsumsi rumah tangga dan sedikit terdorong oleh investasi yang kemungkinan besar naik pasca-pemilihan umum (pemilu). Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 2024 masih akan berada di level 5 persen, bahkan lebih baik dibandingkan perekonomian tahun ini. “Saya rasa seharusnya tahun depan kita bisa memiliki pertumbuhan ekonomi lebih baik dibanding tahun ini,” jelasnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyebutkan ekonomi masih akan sangat muram. Hal ini dikarenakan investor akan ragu masuk ke Tanah Air dan menunggu pemilu selesai. “Investasi terhalang oleh pemilu, apalagi pemilu capres sampai dua putaran akan panjang sekali masa penantiannya,” kata Bhima. Selain itu, perekonomian akan dipengaruhi oleh kondisi global yang belum pulih seutuhnya, terutama negara mitra dagang utama Indonesia. Faktor eksternal ini akan berdampak pada penurunan kinerja ekspor.