Gregory Hendra Lembong diusulkan menjadi presiden direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), menggantikan Jahja Setiaatmadja, yang akan menjabat sebagai presiden komisaris. Perubahan tersebut akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Maret mendatang. Saat ini, Hendra menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak 2022, dengan tanggung jawab mengawasi direktur keuangan, perencanaan, transaksi perbankan, serta pengembangan teknologi dan strategi operasional grup. Ia juga mengelola perkembangan bisnis anak perusahaan BCA, seperti PT Central Capital Ventura dan PT Bank Digital BCA.
Karir Hendra Lembong sebagai bankir sangat panjang, baik di Indonesia maupun luar negeri. Sebelum bergabung dengan BCA, ia menjabat Chief Transformation Officer di PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak 2019 dan sempat menjabat posisi penting di CIMB Group Malaysia, seperti Chief Fintech Officer dan CEO Group of Transaction Banking. Selain itu, Hendra juga pernah bekerja di J.P. Morgan Asia-Pasifik dan Deutsche Bank London, serta memegang berbagai peran di Citibank antara 1994 dan 2009.
Menariknya, meskipun berkarir di dunia perbankan, Hendra Lembong memiliki latar belakang pendidikan yang tidak terkait langsung dengan perbankan. Ia meraih gelar Bachelor of Science di bidang Chemical Engineering dari University of Washington, serta Master of Science di bidang Engineering Economic Systems dari Stanford University, Amerika Serikat.