Pro dan Kontra, Gubernur Nusa Tenggara Timur Pastikan Masuk Sekolah Pukul 05.00 Wita Tetap Jalan

Wacana penetapan masuk sekolah untuk jenjang SMA/SMK mulai pukul 05.00 Wita di Nusa Tenggara Timur memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Namun, Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Bungtilu Laiskodat tetap kekeh dengan rencana itu. Dijelaskannya, rencana itu tidak diberlakukan untuk semua sekolah. Hanya sekolah tertentu saja, yakni sekolah unggulan saja yang akan memberlakukan kebijakan tersebut. Kebijakan tersebut, jelas dia, guna menciptakan generasi penerus yang unggul.

Selama ini, jelas Victor, para siswa di Nusa Tenggara Timur sulit untuk masuk perguruan tinggi favorit, seperti UI dan UGM. “Uang Nusa Tenggara Timur untuk dinas pendidikan dan kebudayaan, 50 persen APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur ada di dinas pendidikan dan kebudayaan. Tanpa DAU dan DAK uang provinsi itu untuk APBD itu sudah 35 persen, melampaui undang-undang. Undang-undang mengatur 20 persen. Kita tanpa DAU dan DAK sudah 35 persen,” lanjut dia. Untuk menjawab besarnya anggaran itu, jelas dia, perlu adanya sekolah unggulan sehingga lulusannya bisa bersaing. “Pertama SMA 1. Dua SMA 6. Akan berjalan terus, jam 5 pagi,” kata Gubernur.

Lebih jauh dijelaskannya, di Nusa Tenggara Timur, matahari sudah terbit pasar pukul 05.48 Wita. Mengutip filosofi seorang tokoh, Victor menyebutkan, untuk sukses perlu beraktivitas sebelum matahari terbit. “Sebelum matahari terbit telah siap untuk hidup di dalam pembangunan aktivitas. Oleh karena itu saya tidak akan mundur. Ini penting, melatih mereka untuk tes di mana pun mereka berada. Yang ingin masuk tentara, langsung masuk Akmil, disiapkan. Tidak ada perubahan ini yang tidak ada pro dan kontra. Kajian sedang dilakukan,” kata dia.

Search