Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Hamas segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza guna menghindari “konsekuensi yang mengerikan”. “Kami menyerukan gerakan Hamas untuk segera menyelesaikan kesepakatan tahanan, untuk menyelamatkan rakyat Palestina dari bencana lainnya dengan konsekuensi yang mengerikan, yang tidak kalah berbahaya dengan Nakba tahun 1948,” kata Abbas, Rabu (14/2).
Saat ini, Israel dan Hamas memang sedang berunding soal upaya gencatan senjata. Otoritas Palestina pimpinan Abbas yang diakui secara internasional, tidak terlibat dalam pembicaraan minggu ini yang diadakan oleh pemerintah Mesir. Pertemuan terbaru ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Sementara itu, AS sebagai sekutu terdekat Israel mengatakan pihaknya mendukung pembentukan negara Palestina, namun menginginkan perombakan kepemimpinan. Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengatakan bahwa Abbas “berkomitmen” mereformasi Otoritas Palestina “sehingga mereka dapat secara efektif mengambil tanggung jawab atas Gaza, sehingga Gaza dan Tepi Barat dapat bersatu kembali di bawah kepemimpinan Palestina.”