Presiden Prabowo Subianto menyetujui usul pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki rangkaian kerusuhan pada akhir Agustus 2025. Persetujuan Presiden Prabowo itu disampaikan para tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025) malam. Gabungan para tokoh agama dan akademisi itu sebelumnya diundang untuk berdiskusi selama lebih dari tiga jam dengan Presiden.
Lukman Hakim Saifuddin, bagian dari GNB, menjelaskan telah menyampaikan sejumlah tuntutan masyarakat sipil baik di bidang politik, ekonomi, hukum, maupun hak asasi manusia (HAM) yang didengungkan selama beberapa waktu terakhir. Gomar Gultom, bagian dari GNB, mengatakan, pembentukan tim independen itu semakin krusial karena sejauh ini pelaku kekerasan dan dalang kerusuhan pada unjuk rasa belum terungkap. Tanpa penyelidikan serius, hal itu bisa memunculkan prasangka di tengah masyarakat.
GNB juga mendorong Presiden untuk bisa mereformasi kepolisian. Hal itu, kata Gomar, tidak terlepas dari pendekatan aparat kepolisian dalam menangani pengunjuk rasa. Aparat semestinya tidak bertindak represif dan brutal. Bersamaan dengan proses reformasi kepolisian, kata Omi Komaria dan Erry Riyana Hardjapamekas, pemerintah juga harus mendorong pelepasan para aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang ditahan aparat. Budiman Sudjatmiko mengatakan, dari diskusi yang berjalan, hampir tidak ada perbedaan antara tuntutan masyarakat sipil dan gagasan Presiden. Bahkan, sejumlah tuntutan itu juga sedang dikerjakan oleh Presiden.