Capaian lifting minyak Indonesia tercatat sedikit di bawah target APBN akibat sejumlah kendala operasional. Penyebab utamanya adalah insiden pipa bocor di beberapa wilayah serta gangguan pasokan listrik yang sempat mengurangi produksi.
Pemerintah berupaya mencapai target dengan memaksimalkan produksi dari sumur-sumur baru. Selain itu, pengangkutan minyak untuk sementara dialihkan menggunakan truk sebagai solusi atas kerusakan pipa. Meskipun belum tercapai, SKK Migas sebelumnya optimistis bahwa lifting minyak berpotensi melampaui target. Proyeksi tersebut didasarkan pada perkiraan peningkatan produksi di akhir tahun yang akan mendongkrak rata-rata lifting tahunan.
