Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa negaranya akan memasok sistem pertahanan udara ke Ukraina. Hal ini merespons serangan rudal Rusia yang dinilai bertujuan mematahkan perlawanan Ukraina. “Kami akan mengirimkan radar, sistem, dan rudal untuk melindungi mereka dari serangan ini,” kata Macron kepada televisi France 2. Ia menambahkan bahwa Prancis juga sedang bernegosiasi untuk mengirim enam unit artileri bergerak Caesar lainnya.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk memberikan latihan militer ke pasukan Ukraina. Albanese mengatakan ia sempat berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait kontribusi apa yang dapat diberikan Australia dalam perang di Ukraina. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji akan memberikan sistem pertahanan udara ke Ukraina. “Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang diperlukan Ukraina untuk membela diri, termasuk sistem pertahanan udara yang canggih,” demikian pernyataan resmi Gedung Putih.
Sementara itu Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah akan memperkuat militer Ukraina dan membalas serangan Rusia usai Negeri Beruang Merah yang meluncurkan total 84 rudal pada Senin (10/10).