Pemerintah menunda rencana pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Sebelumnya Indonesia telah menandatangi kontrak pembelian bersama Qatar sekitar Rp11,8 Triliun. Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, berkata bahwa penundaan disepakati Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan karena keterbatasan fiskal.
Pengadaan pesawat dilakukan karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang dapat melaksanakan pengiriman secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU. Adanya Penurunan kesiapan tempur itu disebabkan terdapat banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakai, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya pengiriman pesawat pesanan pengadaan baru.
