Rencana untuk mengajak tokoh luar PPP sebagai Ketua Umum PPP, beberapa kali disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy. Rencana ini juga kembali disampaikannya saat dikonfirmasi dari Jakarta, Minggu (29/6/2025). Dia menyebut PPP masih tetap membuka peluang tersebut menjelang muktamar yang, menurut rencana, dilaksanakan September 2025. Menurut Rommy, tokoh luar yang masih dalam pembicaraan partai adalah penasihat khusus Presiden Prabowo Subianto, Dudung Abdurachman, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Menurut Rommy, peluang bagi tokoh luar untuk memimpin PPP ini dibuka untuk menjawab tantangan dalam menghadapi Pemilu 2029. Apalagi, partai ini tidak memiliki perwakilan dalam DPR karena tidak mencapai ambang batas dalam Pemilu 2024. Rommy menilai saat ini PPP perlu sosok dengan pengaruh yang kuat sehingga mampu membawa partai ini kembali mendapatkan kursi di Parlemen Senayan. Meski demikian, Rommy tidak mempermasalahkan adanya pilihan sejumlah pihak yang masih loyal kepada Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, berpendapat strategi PPP untuk menggaet pihak luar demi mendongkrak elektabilitas adalah hal yang wajar. Namun, hal tersebut perlu diikuti dengan perbaikan di tingkat internal. Oleh karena itu, muktamar seharusnya menjadi momentum bagi perbaikan internal PPP. Untuk memandang ke depan, PPP perlu berbenah dan memperbaiki partai agar bisa kembali menarik hati masyarakat.