Polisi Australia Konfirmasi 2 Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Terinspirasi ISIS

Kepolisian Australia mengonfirmasi bahwa aksi penembakan maut yang terjadi dalam perayaan Hanukkah di Pantai Bondi, Sydney, merupakan tindakan terorisme. Pihak berwenang menyebutkan bahwa dua pelaku serangan tersebut “terinspirasi” oleh kelompok teror transnasional, ISIS. Komisioner Kepolisian Federal Australia, Krissy Barrett menyatakan bahwa indikasi awal menunjukkan serangan ini merupakan aksi teror yang diduga dilakukan oleh pasangan ayah dan anak. “Ini adalah tindakan dari individu yang menyelaraskan diri dengan organisasi teroris, bukan mewakili suatu agama,” tegas Barrett.

Peristiwa berdarah yang menewaskan 15 orang tersebut terjadi saat ratusan orang berkumpul di festival tepi pantai yang populer itu. Serangan berlangsung selama kurang lebih 10 menit sebelum polisi berhasil melumpuhkan pelaku. Salah satu pelaku, yang diidentifikasi sebagai Sajid Akram (50), tewas di tempat setelah ditembak petugas. Sementara itu, putranya, Naveed Akram (24), juga tertembak dan saat ini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit di bawah penjagaan ketat.

Dalam penggeledahan kendaraan pelaku, polisi menemukan barang bukti yang memperkuat dugaan afiliasi terorisme. “Dua bendera buatan tangan yang menyerupai simbol ISIS ditemukan di dalam kendaraan pelaku, bersama dengan sebuah perangkat bahan peledak rakitan (IED),” ujar koresponden Al Jazeera, Wayne Hay. Selain fokus pada barang bukti di lokasi, penyidik kini tengah mendalami riwayat perjalanan kedua tersangka ke Filipina pada bulan lalu. Pasca penembakan massal di Pantai Bondi, para pemimpin Australia berjanji untuk segera merevisi undang-undang pengendalian senjata yang sudah ketat.

Search