Bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo, muncul dalam tayangan azan maghrib di sebuah stasiun televisi. Kemunculan Ganjar ini menjadi perbincangan menjelang pendaftaran pasangan calon pada Pilpres 2024 yang diagendakan bulan depan. Sejumlah pihak beranggapan, kemunculan Ganjar dalam siaran azan itu mengarah pada politik identitas dan terkait kampanye Pilpres. Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, membantah bahwa scene Ganjar Pranowo sedang shalat dalam tayangan azan maghrib di salah satu stasiun televisi merupakan bentuk politik identitas. Sebagai seorang muslim, Ganjar telah menjadi teladan bagi sesamanya. Hal ini justru patut mendapatkan apresiasi. Menurut Hasto, tayangan itu memperlihatkan sosok Ganjar yang alamiah, atau tidak dibuat-buat.
KPI mengaku sudah menyurati stasiun televisi yang menayangkan scene Ganjar tersebut. Komisioner KPI Bidang Pengawasan Isi Siaran Aliyah menyampaikan, surat itu sudah dikirimkan dan tinggal menunggu respons dari stasiun TV tersebut. Tak hanya itu, KPI tengah melakukan kajian terhadap scene itu dan bakal meminta klarifikasi ke stasiun televisi bersangkutan.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyatakan, pihaknya sedang melakukan kajian terkait tayangan azan yang memunculkan Ganjar tersebut. Bagja menyampaikan, hasil kajian akan diumumkan sekitar tanggal 11-13 September 2023.