Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah memperingatkan pemerintah China untuk belajar dari kesalahan strategis Rusia di Ukraina. Hal ini diungkapkan Albanese saat dia menuju ke Eropa untuk menghadiri pertemuan dengan para pemimpin NATO. Albanese mengatakan invasi Ukraina telah menyatukan negara-negara demokratis. “Terlepas apakah negara itu menjadi anggota NATO, atau non-anggota seperti Australia,” ujarnya.
Ketika ditanya pesan apa yang harus diambil pemerintah China dari invasi Rusia ke Ukraina, terutama untuk ambisinya terhadap Taiwan, Albanese mengatakan, perang itu telah menunjukkan upaya untuk memaksakan perubahan pada negara berdaulat. Pernyataan Albanese muncul pada saat Australia dan China berupaya menjajaki kembali hubungan diplomatik yang sempat renggang. Namun masih ada sebagian besar titik ketegangan diplomatik antara kedua negara tersebut, termasuk kehadiran Beijing yang semakin meningkat di Pasifik, tindakan hukuman yang ditempatkan oleh China terhadap ekspor Australia, dan penahanan dua orang China Australia terkemuka.