Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya peranan menteri keuangan (Menkeu) dalam mengatasi isu tantantan perubahan iklim. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat memimpin rapat 7th Ministerial Meeting of The Coalition of Finance Minister for Climate Action, dalam rangkaian IMF-World Bank Spring Meeting 2023 di Washington DC, Amerika Serikat. Dalam mengatasi isu perubahan iklim, menkeu memiliki peran untuk membuat kebijakan dan membentuk gambaran besar ekonomi dengan cara mengalokasikan sumber daya, berinvestasi dalam inovasi, dan bersiap menghadapi risiko yang terkait perubahan iklim.
Selain itu, para menkeu juga membahas pembiayaan transisi atau transition finance. Topik itu dibahas guna menyelaraskan aspek perekonomian dengan target Perjanjian Paris, sehingga diperlukan lebih banyak modal untuk transisi ke ekonomi rendah karbon. Untuk mendukung pembahasan itu, Sri Mulyani juga memperkenalkan program Mekanisme Transisi Energi atau Energy Transition Mechanism (ETM) yang dinilai sebagai bukti upaya Indonesia menuju energi terbarukan. ETM sendiri merupakan program peningkatan pembangunan infrastruktur energi dan percepatan transisi energi menuju emisi nol bersih/ NZE (Net Zero Emission) dengan prinsip adil (just) dan terjangkau (affordable) di 2060 atau dipercepat. “Selain itu, selama Keketuaan ASEAN Indonesia tahun ini, juga berhasil merilis taksonomi ASEAN ver.2 yang menunjukkan transisi dengan penghentian penggunaan batu bara,” ucap Sri Mulyani.