Peternak Sebut Distribusi Panjang Penyebab Harga Ayam dan Telur Tinggi

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah menyebut tingginya harga daging dan telur ayam disebabkan karena panjangnya rantai distribusi. Per Minggu (28/8) tercatat harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Solo mencapai Rp34 – 35 ribu per kilogram. Sementara harga telur ayam masih bertahan di angka Rp27-28 ribu per kilogram. Harga tersebut terpaut jauh dari harga daging dan telur ayam di kandang.

Ketua Pinsar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Tengah, Pardjuni mengatakan selisih harga kandang dan pasar mencapai hampir dua kali lipat. Harga telur dari peternak sekitar Rp26.500 sampai Rp27 ribu. Kalau daging saat ini mungkin hanya sekitar Rp17 ribu sampai Rp17.500. Selisih harga yang cukup jauh tersebut, disebabkan karena rantai distribusi daging dan telur yang cukup panjang. Dari kandang, daging dan telur harus melalui broker kemudian pengecer sebelum bisa sampai ke tangan konsumen. Di samping itu, Pardjuni juga menyebut para pedagang sering memanfaatkan kesempatan saat harga daging dan telur ayam di tingkat kandang murah.

Search