Pertumbuhan Ekonomi Global Diperkirakan Berada di Level 2,9 Persen

Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini tidak akan sekuat tahun lalu, bahkan pencapaiannya kurang dari setengah. Hal itu tidak terlepas dari risiko konflik antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi. Faktor lain yang turut menekan pertumbuhan adalah lonjakan kasus Covid-19 di Tiongkok sebagai negara ekonomi terbesar kedua dunia. Di sisi lain, sejumlah bank sentral mulai mengubah kebijakan moneternya menjadi ketat untuk mengendalikan rekor inflasi tinggi.

Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan berada di level 2,9 persen atau sekitar 40 basis poin di bawah konsensus, dan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2021 lalu yang mencapai 6,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy). “Perlambatan bersifat global, didorong oleh kombinasi dari melemahnya dorongan fiskal, pengetatan kebijakan moneter, hambatan berkelanjutan dari Covid, friksi rantai pasokan yang terus-menerus, dan yang terbaru dampak dari invasi Russia ke Ukraina,” sebut Ekonom Morgan Stanley.

Morgan Stanley mengatakan pertumbuhan global yang lebih lambat akan berbasis luas, dan hanya dua ekonomi utama yang dinilainya tidak mengalami perlambatan ekonomi secara substansial yaitu Jepang dan India.

Search