Perang terbesar sejak 7 Oktober 2023 akhirnya pecah juga, pasukan Hizbullah melakukan penyerangan ke Israel pada Minggu (25/8/2024) pagi. Tak kurang dari 320 rudal dan roket milisi Lebanon diantaranya adalah rudal Katyusha diterbangkan dari arah Selatan Lebanon ke wilayah negara zionis. Sementara pihak Israel melakukan pembalasan dengan menerbangkan tidak kurang dari 100 unit jet tempurnya membombardir wilayah Lebanon selatan di perbatasan dengan Israel.
Israel mengklaim bahwa ratusan tembakan musuh bebuyutan dari utara tersebut berhasil dinetralkan dengan iron dome mereka. Namun Hizbullah mengklaim sebanyak 11 infrastruktur Israel hancur lebur oleh serangan tersebut. Sumber Alarabiya mengatakan bahwa serangan Hizbullah itu tidak meninggalkan korban, justru serangan balawan Israel yang menewaskan tiga warga Lebanon. Namun serangan tersebut membuat Israel kecut dan terus mengancam. Menlu Israel Katz mengatakan, negaranya tidak menginginkan perang skala penuh.
Militer Israel mengatakan telah menggagalkan serangan yang jauh lebih besar dengan serangan udara pre-emptive setelah menilai bahwa Hizbullah sedang mempersiapkan untuk meluncurkan rentetan serangan, menggunakan 100 jet untuk menyerang lebih dari 40 lokasi peluncuran Hizbullah di Lebanon selatan. Hizbullah menolak pernyataan Israel bahwa serangan kelompok itu telah digagalkan dengan serangan pre-emptive, dengan mengatakan bahwa mereka telah mampu meluncurkan pesawat nirawaknya sesuai rencana dan bahwa sisa tanggapannya terhadap pembunuhan Shukr akan memakan waktu.