Ekonom memproyeksi perputaran uang dari aktivitas mudik pada periode Lebaran 2022 tembus Rp8.000 triliun. Angkanya tercatat tumbuh 4,26 persen dibanding perputaran uang pada bulan-bulan biasanya, yakni Rp7.672,4 triliun berdasarkan data Bank Indonesia (BI). Angka itu diperoleh dari perhitungan total pemudik Lebaran tahun ini yang disurvei Kementerian Perhubungan mencapai 80 juta orang, baik lewat perjalanan darat, udara, maupun laut.
Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy memprediksi lampu hijau mudik dari pemerintah tersebut akan memberikan dampak besar terhadap perputaran uang di daerah. Perputaran uang akan dirasakan oleh berbagai sektor usaha, mulai dari transportasi, makanan dan minuman, akomodasi, hingga pariwisata termasuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Ekonom Indef Tauhid Ahmad memperkirakan uang berputar selama libur Lebaran di atas Rp200 triliun atau lebih besar dari pra-pandemi pada 2019 lalu, yaitu Rp185 triliun. Menurut dia, besarnya potensi perputaran uang pada mudik kali ini karena pemerintah mengizinkan kembali tradisi mudik ke kampung halaman setelah dua tahun pembatasan akibat pandemi. Selain itu, tunjangan hari raya (THR) bagi PNS dan pekerja swasta wajib dibayar penuh setelah sempat tersendat pada tahun-tahun sebelumnya akibat tekanan ekonomi akibat pandemi.